Alasan Menteri Muhadjir Usulkan 'Full Day School'



Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy menggagas sekolah sepanjang hari (full day school) untuk pendidikan dasar (SD dan SMP), baik negeri maupun swasta. Tujuannya membuat anak memiliki kegiatan di sekolah dibandingkan berada sendirian di rumah ketika orang tua mereka masih bekerja.

"Dengan sistem full day school ini secara perlahan anak didik akan terbangun karakternya dan tidak menjadi 'liar' di luar sekolah ketika orang tua mereka masih belum pulang dari kerja," kata Mendikbud usai menjadi pembicara dalam pengajian untuk keluarga besar Muhammadiyah di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), seperti dilaporkan Antara.

Menurut Muhadjir, dengan menambah waktu anak di sekolah, mereka bisa menyelesaikan tugas-tugas sekolah dan mengaji sampai dijemput orang tuanya usai jam kerja. Dan, anak-anak bisa pulang bersama-sama orang tua mereka, sehingga ketika berada di rumah, mereka tetap dalam pengawasan, khususnya orang tua.

Mantan Rektor UMM itu menjelaskan saat ini masih terus dilakukan sosialisasi di sekolah-sekolah, mulai di pusat hingga di daerah.

"Nantinya memang harus ada payung hukumnya, yakni peraturan menteri (Permen), tapi untuk saat ini masih sosialisasi terlebih dahulu secara intensif," urainya.

Menurut Muhadjir, Wakil Presiden Jusuf Kalla telah menyetujui program perpanjangan jam sekolah yang digagas kementeriannya.

"Bapak Wapres setuju. Namun beliau ada saran 'pilot project' (proyek percontohan) dulu untuk menjajaki pasar (uji coba)," kata Muhadjir Effendy seusai bertemu Wapres di Jakarta, Senin.

Muhadjir menjelaskan bahwa gagasan sekolah sepanjang hari sebenarnya sudah dijalankan oleh banyak sekolah, terutama sekolah swasta.

"Justru saya diilhami oleh sekolah-sekolah swasta soal 'full day school'," katanya.

Menurut dia, sistem full day school banyak memberikan kesempatan kepada pihak sekolah untuk menanamkan pendidikan karakter kepada peserta didik sesuai dengan program Nawacita pemerintahan Presiden Joko Widodo-Wakil Presiden Jusuf Kalla.

Selain itu, program tersebut juga menghindari penyimpangan-penyimpangan yang terjadi di luar jam sekolah.

Muhadjir menyebutkan jam pulang sekolah akan disamakan dengan jam pulang kerja sehingga anak didik tidak dilepas begitu saja setelah jam sekolah.

"Jadi, anak pulang jam lima sore, orang tuanya bisa jemput sehingga anak kita tetap ada yang bertanggung jawab setelah dilepas oleh pihak sekolah," katanya.

Jam sekolah yang panjang, kata Muhadjir, akan membuat anak sekolah pun dapat menikmati waktu libur dua hari, yakni Sabtu dan Minggu. Sehingga menurut Muhadjir akan memberikan kesempatan bagi peserta didik bisa berkumpul lebih lama dengan keluarga.

Meskipun demikian, pihaknya tetap akan menguji sejauh mana ketahanan peserta didik untuk menjalani full day school.

"Bapak Presiden sangat mengapresiasi. Wapres juga setuju. Tinggal saya nanti yang susun programnya," katanya.
Sumber: Yuliawati & Antara, CNN Indonesia  Senin, 08/08/2016 13:50 WIB

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.